Sabtu, 11 April 2020

Rumah Betang Uluk Palin, Kelas 5, Tema 8, Subtema 1, Pembelajaran 3.

Ada beragam budaya di Indonesia. Keragaman budaya terjadi di antaranya karena masyarakat menyesuaikan dengan lingkungan sekitar. Ada sebuah daerah yang memiliki keunikan budaya berupa rumah betang. Di daerah manakah itu? Ayo kita cari tahu.

Rumah Betang Uluk Palin
Rumah betang (rumah panjang) uluk palin terletak di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Rumah betang ini berukuran panjang 268 meter, tinggi 5-6 meter, dan memiliki 53 bilik rumah. Menurut data pada tahun 2007, rumah betang uluk palin dihuni lebih dari 500 jiwa yang terdiri atas sekitar 130 kepala keluarga. Tidak diketahui persis pada tahun berapa rumah betang ini pertama kali dibangun. Namun, diperkirakan rumah ini pertama kali didirikan oleh komunitas Tamambaloh Apalin pada tahun 1800-an. Kemudian, rumah betang ini pernah diperbaiki pada 1940-an karena kebakaran. Rumah betang ini juga telah tiga kali berpindah lokasi karena menyesuaikan dengan perubahan alur Sungai Uluk dan Sungai Nyabau akibat erosi.

Dalam tradisi Dayak, rumah betang—dan hutan—adalah pusat sekaligus bagian terpenting semesta kehidupan. Seperti jika kita mengucapkan kata “kampung”, “pulang”, “rumah”; rumah betanglah yang diingat oleh masyarakat Dayak. Bagi mereka, rumah betang juga merupakan pemersatu. Di sanalah mereka berkerabat dan bertradisi. Di rumah betanglah tradisi Dayak terpelihara. Rumah betang adalah kekayaan budaya Indonesia.

Namun, pada Sabtu 13 September 2014 malam rumah betang uluk palin terbakar. Tidak ada yang tersisa dari rumah betang yang terpanjang dan tertua di seantero Kalimantan itu. Masyarakat bersedih karena kehilangan tempat tinggal. Lebih dari itu, masyarakat Kalimantan bersedih karena rumah betang uluk palin merupakan cagar budaya yang sangat penting.

Bentuk rumah adat setiap suku bangsa menyesuaikan kondisi lingkungan alam sekitarnya. Rumah adat Kalimantan biasanya berupa rumah panggung untuk menghindari serangan hewan-hewan liar. Bagaimana dengan rumah adat di daerahmu?

1. Di mana letak rumah betang uluk palin?
Jawaban: Rumah betang uluk palin terletak di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

2. Rumah adat suku bangsa manakah itu?
Jawaban: Rumah betang merupakan rumah adat suku bangsa Dayak.

3. Berapa ukuran rumah betang uluk palin?
Jawaban: Berdasarkan teks, rumah betang uluk palin berukuran panjang 268 meter dan tinggi 5-6 meter.

4. Berapa penghuni rumah betang uluk palin?
Jawaban: Menurut data pada tahun 2007, rumah betang uluk palin dihuni lebih dari 500 jiwa yang terdiri atas sekitar 130 kepala keluarga.

5. Apa arti penting rumah betang uluk palin bagi masyarakat Dayak?
Jawaban: Bagi masyarakat Dayak, rumah betang Uluk Palin merupakan bagian terpenting dari kehidupan dan tempat mereka pulang.

6. Apa yang kemudian terjadi pada rumah betang uluk palin?
Jawaban: Rumah betang uluk palin tertimpa musibah kebakaran pada tanggal 13 September 2014 dan tak ada yang tersisa akibat kebakaran itu.

Ayo Berdiskusi
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan berdiskusi bersama teman-teman kelompokmu.
1. Ceritakanlah secara singkat peristiwa pada teks “Rumah Betang Uluk Palin”.
  • Menurut data pada tahun 2007, rumah betang uluk palin dihuni lebih dari 500 jiwa yang terdiri atas sekitar 130 kepala keluarga.
  • Diperkirakan Rumah Betang Uluk Palin pertama kali didirikan oleh komunitas Tamambaloh Apalin pada tahun 1800-an.
  • Rumah betang telah tiga kali berpindah lokasi karena menyesuaikan dengan perubahan alur Sungai Uluk dan Sungai Nyabau akibat erosi.
  • Bagi masyarakat Dayak, Rumah Betang Uluk Palin merupakan rumah pemersatu. Di sanalah mereka berkerabat dan bertradisi.
  • Pada Sabtu 13 September 2014 malam rumah betang uluk palin terbakar. 
2. Apa keunikan rumah betang?
  • Rumah betang dihuni lebih dari 500 jiwa yang terdiri atas sekitar 130 kepala keluarga.
  • Rumah Betang bentuknya memanjang serta terdapat sebuah tangga dan pintu masuk ke dalam Betang.
  • Betang yang dibangun tinggi dari permukaan tanah untuk menghindari musuh, binatang buas, ataupun banjir. 
  • Rumah betang Uluk Palin tiga kali berpindah lokasi karena menyesuaikan dengan perubahan alur Sungai Uluk dan Sungai Nyabau akibat erosi.
  • Hampir semua Rumah Betang dapat ditemui di pinggiran sungai-sungai besar yang ada di Kalimantan.
  • Dalam tradisi Dayak, rumah betang dan hutan adalah pusat sekaligus bagian terpenting semesta kehidupan.
  • Bagi suku dayak rumah betang juga merupakan pemersatu.
  • Rumah betang adalah kekayaan budaya Indonesia.
3. Apa keunikan rumah adat di daerahmu?
Daerah Jawa Tengah memiliki rumah adat yaitu Rumah Joglo. Pada umumnya Rumah joglo memiliki  jumlah tiang sejumlah 16 dimana tiang penyangga atap utama, disebut soko guru, tiang penyangga bagian luar disebut soko rowo, dan iang-tiang menyangga atap bagian paling luar setelah soko rowo disebut soko emper. Ada dua bagian utama pada RUmah Joglo yaitu Pendopo dan rumah bagian dalam. Pendopo merupakan tempat untuk menerima tamu. Bentuk atap rumah joglo terdiri dari dua bidang, segitiga serta trapesium. Pada umumnya masyarakat membangun rumah Joglo dengan gaya Joglo Limasan, Joglo Sinom, Joglo Jompongan, Joglo Pangrawit.

Rumah adat merupakan salah satu keragaman budaya di Indonesia. Adakah keragaman lain dalam budaya Indonesia? Ayo, bacalah teks berikut.

Ayo Membaca
Keragaman Budaya Bangsa di Wilayah Indonesia
Kekayaan budaya Indonesia karena berbagai suku bangsa yang ada. Kekayaan itu beragam bentuknya. Beberapa di antaranya berbentuk bahasa daerah, rumah tradisional, pakaian adat, dan kesenian daerah berupa taritarian, alat musik, lagu-lagu, dan upacara adat. Semua budaya tersebut menjadi ciri khas tiap-tiap daerah. Berikut contoh budaya daerah di Indonesia.

1. Bahasa Daerah
Setiap suku bangsa dalam berkomunikasi menggunakan bahasa daerah setempat. Dengan demikian, keragaman suku menghasilkan bahasa yang beragam. Perhatikan contoh keragaman kata akibat keragaman bahasa daerah berikut.

Bahasa IndonesiaBahasa JawaBahasa Sunda
Saya Aku, kulaAbdi
Kamu Kowe, panjenengananjeun, maneh
Rumah Omah, griyaimah, bumi
Berjalan Mlaku, mlampahmapan, leumpang
Duduk Lungguh, lenggahcalik
Membaca Maca, maosmaos, maca
Menulis Nulis, nyeratNulis, nyerat
Keragaman bahasa daerah tidak menimbulkan masalah antarsuku bangsa. Hal ini karena dalam komunikasi antarsuku bangsa digunakan bahasa Indonesia yang telah mampu mempersatukan perbedaan bahasa daerah.

2. Rumah Adat
Hampir setiap suku bangsa mempunyai bentuk rumah sebagai tempat tinggalnya yang berbeda-beda. Bangunan rumah setiap suku bangsa disesuaikan dengan kondisi alam. Nama rumah adat setiap daerah pun berbeda. Berikut nama beberapa rumah adat dari berbagai daerah di Indonesia.
No.Rumah AdatDaerah
1. Rumoh Aceh, Rumah Krong BadeAceh
2. Rumah Balai Batak Toba, Rumah BolonSumatra Utara
3. Rumah GadangSumatra Barat
4. Balai Salaso Jatuh atau Rumah Adat Selaso
Jatuh Kembar, Rumah Melayu Atap Belah
Bubung, Rumah Melayu Atap Lipat Kajang,
dan Rumah Melayu Atap Lontik
Riau
5. Rumah Melayu Atap Limas PotongKepulauan Riau
6. Rumah PanggungJambi
7. Rumah Bubungan LimaBengkulu
8. Rumah LimasSumatra Selatan
9. Rumah Rakit dan rumah LimasBangka Belitung
10. Rumah Nuwou SesatLampung
11. Rumah KasepuhanJawa Barat
12. Rumah Adat BaduiBanten
13. Rumah Kebaya dan Rumah GudangDKI Jakarta
14. Rumah JogloJawa Tengah
15. Rumah JogloDI Yogyakarta
16. Rumah JogloJawa Timur
17. Rumah PanjangKalimantan Barat
18. Rumah BetangKalimantan Tengah
19. Rumah BaloyKalimantan Utara
20. Rumah LaminKalimantan Timur
21. Rumah BanjarKalimantan Selatan
22. Gapura Candi BentarBali
23. LaikasSulawesi Utara
24. Rumah Adat DoloupaGorontalo
25. Souraja atau Rumah Raja atau Rumah
Besar, Rumah Tambi
Sulawesi Tengah
26. Rumah Adat MandarSulawesi Barat
27. Rumah Adat TongkonanSulawesi Selatan
28. Rumah Adat Buton atau Rumah Adat Banua
Tada
Sulawesi Tenggara
29. Dalam Loka SamawaNusa Tenggara Barat
30. Sao Ata Mosa LakitanaNusa Tenggara Timur
31. Rumah BaileoMaluku
32. Rumah BaileoMaluku Utara
33. HonaiPapua Barat
34. HonaiPapua
3. Pakaian Adat
Pakaian adat tradisional Indonesia merupakan salah satu kekayaan budaya yang dimiliki negara Indonesia. Banyaknya suku-suku dan provinsi yang ada di wilayah negara Indonesia maka banyak pula baju adat yang dimiliki oleh setiap suku di seluruh provinsi Indonesia. Pakaian adat di Indonesia memiliki ciri-ciri khusus dalam pembuatan atau dalam mengenakan pakaian adat tersebut. Berikut beberapa nama pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia.
No.Nama Pakaian AdatDaerah Asal
1. Elee BalangAceh
2. UlosSumatra Utara
3. Bundo KanduangSumatra Barat
4. Pakaian Tradisional MelayuRiau
5. Teluk BelangaKepulauan Riau
6. Aesan GedeSumatra Selatan
7. PaksianBangka Belitung
8. KebayaJawa Barat
9. Baju PangsiBanten
10. KebayaJawa Tengah
11. Kebaya KsatrianD.I Yogyakarta
12. Pesa’anJawa Timur
13. PerangKalimantan Barat
14. Pengantian Bagajah Gamuling Baular
Lulut
Kalimantan Selatan
15. Kulavi (Donggala)Sulawesi Utara
16. Baju NggembeSulawesi Tengah
17. Baju BodoSulawesi Selatan
18. Baju CeleMaluku
19. Pakaian Manteren LamoMaluku Utara
4. Kesenian Daerah
Kesenian daerah di wilayah Indonesia sangat beragam. Setiap suku bangsa memiliki kesenian khas terdiri atas tari-tarian dan lagu daerah. Berikut beberapa nama tari dari berbagai daerah di Indonesia.
No.TarianDaerah
1. Tari Seudati, Tari Saman MeusekatAceh
2. Tari Serampang Dua Belas, Tari Tor-torSumatra Utara
3. Tari Piring, Tari PayungSumatra Barat
4. Tari Tandak, Tari Makan SirihRiau
5. Tari Joget LambakKepulauan Riau
6. Tari Sekapur Sirih, Tari Selampir DelapanJambi
7. Tari Andun, Tari Bidadari Teminang AnakBengkulu
8. Tari Tanggai, Tari Putri BekhusekSumatra Selatan
9. Tari CampakBangka Belitung
10. Tari Jangget, Tari Melinting, Tari BadanaLampung
11. Tari Jaipong, Tari Topeng Kuncaran, Tari
Merak
Jawa Barat
12. Tari Merak, Tari CokekBanten
13. Tari Topeng, Tari YopongDKI Jakarta
14. Tari Serimpi, Tari Blambang Cakil, Tari
Gambyong
Jawa Tengah
15. Tari Golek Menak, Tari BedhayaDI Yogyakarta
16. Tari Remong, Tari Reog Ponorogo, Tari
Padang Wulan
Jawa Timur
17. Tari Monong, Tari Zapin TembungKalimantan Barat
18. Tari Tambun dan Bungai, Tari Balean DadasKalimantan Tengah
19. Tarian Kancet LedoKalimantan Utara
20. Tari Gong, Tari PerangKalimantan Timur
21. Tari Baksa Kembang, Tari Radab RahayuKalimantan Selatan
22. Tari Legong, Tari Kecak, Tari PendetBali
23. Tari Maengket, Tari PoloSulawesi Utara
24. Tari SarondeGorontalo
25. Tari Lumense, Tari Moduai, Tari Peule CindeSulawesi Tengah
26. Tari Toerang BatuSulawesi Barat
27. Tari Kipas, Tari BosaraSulawesi Selatan
28. Tari Balumpa, Tari DingguSulawesi Tenggara
29. Tari Mpa Lenggogo, Tari GandrungNusa Tenggara Barat
30. Tari Perang, Tari Caci, Tari GawiNusa Tenggara Timur
31. Tari Lenso, Tari CakeleleMaluku
32. Tari Perang, Tari Nahar IlaaMaluku Utara
33. Tari Suanggi, Tari Perang PapuaPapua Barat
34. Tari Selamat Datang, Tari MusyohPapua

Lagu Daerah
No.Lagu-lagu DaerahDaerah
1. Bungong Jeumpa, Lembah Alas, Piso SuritAceh
2. Dago Inang Sarge, Sigulempong, Sinanggar TuloSumatra Utara
3. Ayam Den Lapeh, Kambanglah Bungo, Kampuang Nan
Jauh Di Mato
Sumatra Barat
4. Lancang Kuning, Soleram, Laksmana Raja di LautRiau
5. Pak Ngah Belek, Segantang LadaKepulauan Riau
6. Dodoi Si Dodoi, Injit-Injit Semut, Timang-Timang
Anakku Sayang
Jambi
7. Cuk Mak Ilang, Dek Sangke, Kabile-BileBengkulu
8. Yok MiakSumatra Selatan
9. Lalan Belek, Sungai Suci, Umang-umangBangka Belitung
10. Adi-adi Laun Lambar, Sang Bumi Ghuwai Jughai,
Penyandangan
Lampung
11. Manuk Dadali, Pileuleuyan, TokecangJawa Barat
12. Dayung Sampan, Jereh Bu Guru, Tong SarakahBanten
13. Jali-Jali, Keroncong Kemayoran, Ondel Ondel,DKI Jakarta
14. Bapak Pucung, Gambang Suling, Gundhul PaculJawa Tengah
15. Pitik Tukung, Suwe Ora Jamu, Te Kate DipanahDI Yogyakarta
16. Cublak-Cublak Suweng, Rek Ayo Rek, Tanduk MajengJawa Timur
17. Cik Cik Periuk, Aek Kapuas, Kapal BelonKalimantan Barat
18. Kalayar, Oh Indang Oh Apang, Tumpi WayuKalimantan Tengah
19. Bebalon, Pinang Sendawar dan TuyangKalimantan Utara
20. Indung-Indung, Oh AdingkohKalimantan Timur
21. Ampar-Ampar Pisang, Paris Barantai, Saputangan
Bapuncu Ampat
Kalimantan Selatan
22. Janger, Macepet Cepetan, Meyong-MeyongBali
23. O Ina Ni Keke, Si Patokaan, Sitara TilloSulawesi Utara
24. Tahuli Li Mama, Moholunga, Binde Biluhuta, Dabu-
Dabu
Gorontalo
25. Tondok Kadadiangku, Tope GuguSulawesi Tengah
26. Tenggang Tenggang LopiSulawesi Barat
27. Anging Mamiri, Marencong-rencong, PakarenaSulawesi Selatan
28. Peia Tawa-Tawa, Tana WolioSulawesi Tenggara
29. Moree, Pai Mura Rame, Tutu KodaNusa Tenggara Barat
30. Anak Kambing Saya, Bolelebo, Potong Bebek AngsaNusa Tenggara Timur
31. Buka Pintu, Burung Kakatua, Waktu Hujan Sore-soreMaluku
32. Una KapitaMaluku Utara
33. Apuse, Yamko Rambe YamkoPapua Barat
34. E Mambo Simbo, SajojoPapua
Itulah contoh keragaman budaya yang ada dalam masyarakat Indonesia. Semua itu merupakan kekayaan negara Indonesia yang sangat dikagumi negara lain. Indonesia memang memiliki masyarakat majemuk. Namun demikian, masyarakat Indonesia tetap hidup rukun, saling menghormati, dan bertoleransi antarwarga masyarakat. Masih banyak keragaman masyarakat Indonesia lainnya.

Selain keragaman budaya, ada berbagai jenis usaha dan kegiatan ekonomi dalam masyarakat. Apa sajakah itu?

Jenis Usaha dengan Mengolah Sumber Daya Alam
Untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat melakukan berbagai usaha. Berbagai kegiatan dan jenis usaha yang dilakukan menghasilkan barang dan jasa. Salah satu jenis usaha di masyarakat yaitu mengolah sumber daya alam dari lingkungan.

Kita mengenal berbagai bentuk kegiatan manusia dalam mengolah sumber daya alam untuk mencukupi kebutuhan hidup. Jenis usaha bidang produksi yang bergerak dalam pengolahan sumber daya alam (hewan dan tumbuhan) disebut usaha agraris. Jenis usaha yang termasuk bidang agraris (pertanian dalam arti luas) antara lain persawahan, perkebunan, perhutanan, peternakan, dan perikanan.

Umumnya, usaha persawahan dan perkebunan dilakukan di daerah perdesaan karena tanahnya masih luas. Namun, sekarang kita dapat melakukan usaha penanaman pada lahan sempit, misalnya dengan cara hidroponik (penanaman dengan media air) atau vertikultur (cara bercocok tanam dengan menempatkan media tanam dalam wadah yang disusun secara vertikal). Tanah pertanian ditanami sayur-mayur, buah-buahan, dan palawija. Lahan pertanian juga dimanfaatkan untuk perkebunan. Tanaman perkebunan di antaranya cengkih, teh, karet, cokelat, tembakau, kopi, dan kelapa sawit.

Usaha di bidang peternakan membutuhkan lahan yang luas. Hewan-hewan yang diternakkan antara lain sapi, kambing, domba, itik, dan ayam. Selain itu, ada juga peternakan ulat sutra. Kepompong ulat sutra dapat menghasilkan serat bahan baku kain sutra.

Kegiatan pertanian lainnya adalah perikanan. Usaha di bidang perikanan dapat dilakukan di daerah pantai atau bendungan/waduk. Akan tetapi, ada juga usaha perikanan yang memanfaatkan kolam-kolam di lahan persawahan.

Ada pula jenis usaha lain yang memanfaatkan secara langsung sumber daya alam. Jenis usaha ini disebut bidang usaha ekstraktif. Dalam bidang usaha ekstraktif, kita hanya mengambil sumber daya alam tanpa harus mengolahnya terlebih dahulu. Bidang usaha ekstraktif yaitu berburu, pertambangan, dan penebangan hutan.